top of page

HYBRID PHYGITAL PLUS

Solusi di masa Pandemi, Menuju New Normal

Rizki Hamdani

Apa yang terjadi saat PJJ?

          Pada tanggal 13 sampai dengan 20 April 2020, KPAI mensurvei 1700 murid di Indonesia yang mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hasilnya 76,7% para murid mengaku tidak senang PJJ, 81,9% beralasan karena PJJ berisi tugas dari guru, dan jarang ada penjelasan materi bahkan jarang diskusi. 73,2% merasa mendapatkan tugas berat dari guru. 77,8% mengaku kesulitan utama adalah tugas yang terus menumpuk. 42,2% memiliki kendala kuota internet. Angka-angka tersebut menunjukan kepada kita bahwa pada masa awal pandemi, jumlah murid yang mendapatkan kesulitan dalam proses pembelajaran masih tinggi.

          Di sisi lain para murid sangat rentan akan kehilangan masa proses belajar dan terjebak pasa kondisi “BLAST” (Borred, Lonely, Angry, Stressed, Tired). Bagi Orangtua, ditengah kekhawatiran mereka terdampak resiko penyebaran virus covid-19, mereka pun dihadapkan pada kesulitan ekonomi akibat dampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Bencana pandemi ini telah menyered manusia ke dalam situasi yang sulit, untuk tetap mempertahankan kualitas hidup.

SCM Funschooling

          Situasi tersebut nampaknya tidak terlalu besar di rasakan bagi Sekolah Cerdas Muthahhari (SCM). Sudah sejak lama SCM adalah sekolah yang menerapkan konsep Funschooling. Konsep ini mempercayai bahwa pembelajaran akan efektif bila berada pada situasi yang menyenangkan. Situasi dan kondisi yang menyenangkan tersebut dipengaruhi oleh kondisi beberapa komponen. Antara lain: Kondisi Guru, Murid, Lingkungan Pembelajaran, Materi Pelajaran, Metoda Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Media Pembelajaran, dan lain-lain. Kami berusaha memastikan seluruh kondisi komponen tersebut dapat membuat para murid senang, tentunya dengan mempertimbangkan keberagaman karakteristik murid.

          Dalam proses interaksi antar komponen tersebut, kami memperhatikan kenyamanan secara fisik, terbangunnya rasa aman, hubungan interaksi sosial yang harmonis, menjaga harga diri, kesempatan untuk aktualisasi diri, dan rendahnya tekanan. Konsep Funschooling ini tidak hanya diterapkan dalam pembelajaran di kelas saja, namun meresap ke seluruh ragam aktivitas di sekolah.

          Situasi kelas yang nyaman sangat tergantung dari kondisi batin para guru. Guru terampil yang Bahagia akan melahirkan proses pembelajaran yang menyenangkan. Sehebat apapun metoda pembelajaran, bila dua elemen penting yaitu guru dan murid berada pada kondisi yang tidak kondusif. Maka situasi tersebut rentan menyebabkan kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu di SCM kami dilatih untuk memiliki  Happiness Skills. Sehingga dalam situasi apapun, guru-guru kami mampun meraih kebahagiaan dan membawa para murid pada pengalaman Bahagia dalam belajar. Bagi Ayah/Bunda yang berminat mengikuti sesi kursus “meraih kebahagiaan”, dapat mengusulkannya ke pihak sekolah.

Metoda Flipped Classroom dan LMS

Apa yang terbalik pada metoda kelas terbalik?

          Dalam kelas tradisional, biasanya guru membahas materi pelajaran di sekolah, kemudian memberikan pekerjaan berupa tugas atau latihan soal untuk dikerjakan di rumah (PR). Sedangkan pada kelas terbalik, para murid diberikan materi berupa video untuk disimak di rumah, kemudian mencatat poin penting, dan Menyusun pertanyaan bila ada hal yang kurang dimengerti untuk disampaikan ke guru di sekolah. Adapun tugas, tes, praktek dilaksanakan bersama guru di sekolah.

Secara teknis, SCM telah menyediakan hampir 1000 video untuk disimak oleh para murid dari kelas I sampai dengan kelas VI di rumah, baik secara synchronous ataupun unsynchronous, yang selanjutya akan dibahas kembali materi dan pengerjaan tugasnya bersama guru baik secara online ataupun offline di sekolah. Murid tidak lagi harus stress mendapatkan banyak tugas yang menumpuk. Dan para Orangtua dimudahkan dengan panduan Fundemic’Book yang memandu keseharian para murid dalam melakukan aktivitas kelas terbalik ini.

          Kami memilih google classroom, dan zoom meet, sebagai bagian dari learning management system (LMS) . google classroom digunakan sebagai media interaksi guru dan murid. sedangkan zoom meet digunakan untuk media tatap muka secara virtual. Aplikasi tersebut sangat mudah digunakan baik untuk murid, guru, maupun Orangtua murid. Guru-guru  berpengalaman yang telah terampil menggunakan perangkat IT memasok video ajar, materi tambahan, dan Quiz  melalui LMS tersebut.

Muatan Kurikulum

          SCM menggunakan Kurikulum Nasional Plus, yang terdiri dari muatan nasional, muatan lokal dan muatan khas sekolah. Adapun struktur kurikulum muatan nasional dan lokal disesuaikan dengan aturan yang berlaku dari pemerintah pusat. Muatan lokal mengacu pada pemerintah daerah dan pemerintah kota. Sedangkan muatan khas sekolah adalah hasil dari rumusan tim pengembang kurikulum sekolah.

          Muatan nasional memuat mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, IPS, PKN, PJOK,SBDP dan PAI. Muatan Lokal terdiri dari Bahasa Sunda dan PLH.  Dan Muatan Khas Sekolah terdiri dari Tahfiz, English Kiddo, Games and Sports Song, Math For Fun, Art O Rama, Storry Telling, Music, Kelas Minat, dan lain-lain.

Penyusunan Kurikulum tingkat satuan Pendidikan KTSP disusun oleh tim pengembang kurikulum, dalam binaan pengawas bina Dinas Pendidikan Kota Bandung, ditetapkan oleh kepala sekolah, dan disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung. Khusus untuk mata pelajaran PAI Pendidikan Agama Islam, kami mengacu pada kurikulum dari Departemen Agama. Dalam proses penyusunannya dibawah binaan dan pengawasan Pengawas Bina PAI Departemen Agama.

Hybrid Phygital Plus

          Istilah Hybrid Phygital Plus sangat relevan dengan cara kami sekarang mengelola pembelajaran. Kami menggabungkan aktivitas Fisik dan aktivitas digital secara bersamaan. Para murid memiliki hak  mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Tubuh para murid harus distimulus dengan berbagai tantangan aktivitas fisik agar mampu tumbuh dan berkembang dengan baik, serta memiliki imun yang kuat. Sementara di sisi lain, pembelajaran masih dibatasi dengan protokol Kesehatan yang ketat. Sedikitnya kesempatan tatap muka di sekolah janganlah dijadikan rintangan untuk mengurangi aktivitas fisik. Kami telah mempersiapkan berbagai aktivitas para murid. yang dapat dilaksanakan baik secara daring ataupun luring.

Adapun “Plus” di sini, adalah program tambahan untuk menjaga Kesehatan mental mental health. SCM berusaha hadir mendampingi para murid menghadapi situasi bencana pandemi, dan pembelajaran jarak jauh, yang rentan memperburuk kondisi mental para murid. serangkaian program cocuriculer telah kami persiapkan untuk mensupport para murid dan Orangtua dalam melewati pandemik ini.

bottom of page